Judul Buku: Strategi
Belajar dan Pembelajaran
Pengarang:
1.
Dr. Sudi Lestari, M.Ed.
2.
Dini Amaliah, M.Pd.
3.
Ani Interdiana C.S, M.Pd.
4.
Nur Amega S, M.Pd.
Penerbit: Unindra Press
Dosen: Mohamad
Nurjaman, M.Pd.
Nama Mahasiswa: Annisya
Puspita
NPM: 201414500793
BAB
1 KONSEP STRATEGI BELAJAR & PEMBELAJARAN
Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran atau
kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (a) Strategi
pengorganisasian pembelajaran, yaitu mengacu pada cara untuk membuat urutan dan
mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan. (b) Strategi
penyampaian pembelajaran, berfungsi menyampaikan isi pembelajaran kepada
pebelajar dan menyediakan informasi yang diperlukan dalam pembelajaran, (c) Strategi
pengelolaan pembelajaran, berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang
strategi pengeorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama
proses pembelajaran.
Ada
beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu: (a) Metode, merupakan
upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata. (b) Pendekatan, merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. (c) Teknik, adalah cara yang digunakan seseorang dalam
rangka mengimplementasikan suatu metode. (d) Taktik, adalah gaya seseorang
dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.
Jenis-jenis
strategi belajar dan pembelajaran
1. Strategi
Pembelajaran Ekspositori, adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan
maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi ini
merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacer centered approach)
2. Strategi
Pembelajaran Inkuiri, peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator
dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi ini merupakan bentuk dari
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach).
3. Pembelajaran
Kontekstual, strategi ini bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna
materi pembelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi siswa tersebut
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari.
Beberapa
prinsip-prinsip yang mesti dilakukan oleh pengajardalam memilih strategi
pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut mesti berdasarkan
pada pentetapan sebagai berikut: tujuan pembelajaran, aktivitas dan pengetahuan
awal siswa, integritas bidang studi/pokok bahasan, alokasi waktu dan sarana
penunjang, jumlah siswa, dan pengalaman dan kewibawaan pengajar.
BAB 2 HAKIKAT, CIRI & KOMPONEN
BELAJAR MENGAJAR
Bila hakikat belajar
adalah “perubahan”, maka hakikat belajar mengajar adalah proses pembelajaran
(interaksi) yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Ciri-ciri belajar
mengajar yaitu: memiliki tujuanuntuk membentuk siswa dalam suatu perkembangan
tertentu, ada suatu prosedur yang direncanakan, KBM ditandai dengan suatu
penggarapan materi yang khusus, adanya aktivitas anak didik, guru berperan
sebagai pembimbing, membutuhkan disiplin, ada batas waktu, dan evaluasi. Belajar
mengajar mempunyai beberapa komponen diantaranya adalah tujuan, bahan
pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber pelajaran, dan evaluasi.
BAB 3 KONSEP BELAJAR
Belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar merupakan wujud dari eksistensi
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sehingga terdapat delapan
alasan kecenderungan mengapa manusia mau belajar, yaitu dorongan rasa ingin thu
dalam dirinya untuk mengetahui sesuatu, keinginan untuk menguasai IPTEK sebagai
tuntutan zaman, kebutuhan biologis sampai kebutuhan aktualisasi diri, melakukan
penyempurnaan dari apa yang sudah diketahuinya, untuk mampu bersosialisasi
dengan lingkungannya, untuk mengembangkan potensi diri, untuk mencapai
cita-cita, dan untuk mengisi waktu luang.
Jika belajar adalah perubahan
tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam
ciri-ciri belajar, yaitu perubahan yang terjadi secara sadar, bersifat kontinyu
dan fungsional, bersifat positif dan aktif, bukan bersifat sementara, bertujuan
atau terarah, dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Dalam belajar, seseorang tidak akan
dapat menghindarkan diri dari suatu situasi. Situasi akan menentukan aktivitas
apa yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Aktivitas-aktivitas dalam belajar
yaitu mendengarkan; memandang; meraba,
membau, dan mencicipi; menulis atau mencatat; membaca; membuat ikhtisar;
mengamati tabel, diagram, dan bagan; menyusun peper; mengingat; berpikir; dan
latihan atau praktek.
BAB 4 TEORI-TEORI BELAJAR
1. Teori
Deskriptif dan Preskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran
adalah menetapkan metode pembelajan yang optimal, sedangkan deskriptif karena
tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar.
2. Teori
Belajar Behavioristik. Belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami
seseorang dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru
sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
3. Teori
Belajar Kognitivistik. Belajar adalah melibatkan proses berpikir yang sangat
kompleks, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses
interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.
4. Teori
Belajar Konstruktivistik. Secara filosofis belajar adalah membangun pengetahuan
sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
5. Teori
Belajar Humanistik. Proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk
kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri.
BAB 5 KONSEP PEMBELAJARAN
Konsep
pengajaran di sekolah kini berubah menjadi pembelajaran. Pembelajaran diartikan
sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala
potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa
itu sendiri maupun potensi yang ada di luar diri siswa sebagai upaya untuk
mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu, istilah pembelajaran mengandung makna
yang lebih luas dari pada mengajar, pembelajaran merupakan usaha yang
dilaksanakan secara sengaja, terarah, dan terencana, dengan tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya
terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada disri seseorang.
Perbedaan antara istilah
“pengajaran” dan “pembelajaran:
No
|
Pengajaran
|
Pembelajaran
|
1.
|
Dilakasanakan oleh mereka yang beprofesi sebagai pengajar
|
Dilakasanakan oleh mereka yang dapat membuat orang belajar
|
2.
|
Tujuannya menyampaikan informasi kepada si belajar
|
Tujuannya agar terjadi
belajar pada diri siswa / si belajar
|
3.
|
Merupakan salah satu penerapan strategi pembelajaran
|
Merupakan cara untuk mengembangkan rencana yang terorganisir untuk
keperluan belajar
|
4.
|
Kegiatan belajar berlangsung bila ada guru/pengajar
|
Kegiatan belajar dapat berlangsung dengan atau tanpa hadirnya guru
|
Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1. Memiliki
tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam suatu perkembangan tertentu.
2. Terdapat
mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode, dan teknik yang direncanakan dan
desain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Fokus
materi jelas, terarah, dan terencana dengan baik.
4. Adanya
aktivitas siswa
5. Aktor
guru yang cermat dan tepat
6. Terdapat
pola aturan yang ditaati guru dan siswa
7. Limit
waktu untuk mencapai tujuan pembeljaran
8. Evaluasi
Tujuan pembelajaran
pada dasarnya adalah kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah
memperoleh pengalaman belajar. Penguasaan kemampuan tersebut merupakan hasil
belajar yang diinginkan.
BAB 6 FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PROSES & HASIL BELAJAR
Proses belajar adalah serangkaian aktivitas
yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar. Proses belajar yang
terjadi secara abstrak, karena terjadi secara mental dan tidak dapat diamati.
Oleh karena itu proses belajar hanya dapat diamati jika ada perubahan perilaku
dari seseorang yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan perilaku tersebut bisa
dalam hal kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah sebagai
berikut:
1. Psikologis:
kecerdasan, bakat, minat, motivasi, perhatian, kematangan, kesiapan, dan sikap.
2. Fisiologis:
kondisi fisik dan kondisi panca indra
3. Instrumental
input: guru, kurikulum, sarana dan fasilitas, dan program
4. Enviromental
input: lingkungan alam dan lingkungan sosial
BAB 7 PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Prinsip-prinsip belajar dan
implikasinya dalam pembelajaran:
1. Perhatian
dan motivasi: merupakan tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi
atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat.
2. Keaktifan:
kegiatan fisik (membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan, dsb) dan
kegiatan psikis (menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan
masalah, membandingkan satu konsep dengan konsep lain, menyimpilkan hasil
percobaan, dsb)
3. Keterlibatan
langsung / berpengalaman: siswa tidak sekedar aktif mendengar, mengamati, dan
mengikuti, akan tetapi terlibat langsung di dalam melaksanakan suatu percobaan,
peragaan atau mendemonstrasikan sesuatu.
BAB 8 GAYA BELAJAR
Gaya belajar seseorang adalah cara
yang paling mudah sebuah informasi masuk ke dalam otak orang tersebut. Artinya
apabila kita mengetahui kecenderungan kecerdasan seseorang dari multiple intelligences-nya, maka kita
akan mengetahui gaya belajar seseorang tersebut.
1. Gaya
Belajar Visual
Karakteristik
anak visual yaitu bicara agak cepat, mementingkan penampilan
berpakaian/presentasi, tidak mudah terganggu dalam keributan, mengingat yang
dilihat, dari pada yang didengar, lebih suka membaca dari pada dibacakan, dll.
Metode
pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih dititikberatkan pada
peragaan/media, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada
siswa, atau menggambarkannya di papan tulis.
2. Gaya
Belajar Auditori
Karakteristik
anak auditori yaitu saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri, penampilan
rapi, mudah terganggu oleh keributan, belajar dengan mendengarkan dan mengingat
apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat, dll.
Untuk
mempermudah proses belajar siswa perlu menggunakan beberpa strategi yaitu ajak
anak untuk berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga, gunakan musik untuk
mengajarkan anak, dan biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset
serta dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3. Gaya
Belajar Kinestetik
Karakteristik
anak kinestetik yaitu berbicara perlahan, belajar melalui memanipulasi dan
praktik, menghafal melalui berjalan dan melihat, menggunakan jari petunjuk
ketika membaca, dll.
Strategi untuk
mempermudah proses belajar siswa adalah jangan paksakan anak untuk belajar
berjam-jam, ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya,
gunakan warna terang untuk mengingat hal-hal penting dalam bacaannya.
BAB 9 MOTIVASI BELAJAR
Motivasi belajar adalah keseluruhan
daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan dengan menciptakan
kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan apa yang diinginkan.
Motivasi dibedakan atas motivasi intrinsik yaitu motivasi dari dalam diri
individu karena terdapatnya tanggung jawab internal pada diri manusia itu, dan
motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar individu, hal ini
banyak dilakukan di sekolah dan di masyarakat misalnya memberi hadiah dan
hukuman untuk meningkatkan kegiatan belajar.
Ada beberapa ciri siswa yang
mempunyai motivasi belajar yang sangat tinggi, ini dapat melalui proses belajar
mengajar di kelas, seperti tertarik kepada guru, tertarik pada mata pelajaran
yang diajarkan, ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain, dsb. Fungsi
motivasi dalam belajar adalah untuk mendorong manusia untuk berbuat, menentukan
arah perbuatannya, dan menyeleksi perbuatannya.
BAB 10 MASALAH-MASALAH BELAJAR
Masalah-masalah internal belajar:
1. Sikap
terhadap belajar
2. Motivasi
belajar
3. Konsentrasi
belajar
4. Mengolah
bahan belajar
5. Menyimpan
perolehan hasil belajar
6. Menggali
hasil belajar yang tersimpan
7. Kemampuan
berprestasi atau unjuk hasil belajar
8. Rasa
percaya diri siswa
9. Intelegensi
dan keberhasilan siswa
10.
Kebiasaan belajar
11.
Cita-cita siswa
Masalah-masalah eksternal belajar:
1.
Guru sebagai pembina siswa belajar
2.
Prasarana dan sarana pembelajaran
3.
Kebijakan penilaian
4.
Lingkungan sosial siswa di sekolah
5.
Kurikulum sekolah
Cara
menentukan masalah-masalah belajar adalah melalui pengamatan perilaku belajar
pada siswa, analisis hasil belajar, tes hasil belajar, prognosis, terapi atau
bantuan khusus, dan tindal lanjut atau follow
up.
BAB 11 BERBAGAI PENDEKATAN DALAM
BELAJAR MENGAJAR
Dalam mengajar, guru harus pandai
menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana. Ada beberapa pendekatan yang
diajukan dalam memecahkan berbagai masalah dalam KBM. Uraian pendekatan dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan
Individual. Pendekatan ini berorientasai pada aspek perbedaan individual
baikberdasarkan kompetisi, minat, perhatian ataupun yang lain. Hal ini
diharapkan dapat mewujudkan pembelajaran yang optimal bagi siswa berdasarkan
konsep pembelajaran tugas atau mastery
learning.
2. Pendekatan
Kelompok. Pendekatan kelompok diperlukan dan digunakan untuk membina dan
mengembangkan sikap sosial anak didik. Anak didik dibiasakan hidup bersama,
bekerjasama dalam kelompok sehingga menyadari bahwa dirinya mempunyai
kekurangan dan kelebihan. Persaingan yang positif pun terjadi di kelas dalam
rangka untuk mencapai prestasi belajar yang optimal sehingga peserta didik
menjadi aktif, kreatuf, dan mandiri.
3. Pendekatan
Bervariasi. Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik yang bervariasi maka
membutuhkan pendekatan yang bervariasi pula. Misalnya, anak didik yang tidak
disiplin dan anak didik yang suka berbicara akan berbeda pemecahannya dan
menghendaki pendekatan yang berbeda-beda pula.
4. Pendekatan
Edukatif. Pendekata yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan
edukatif. Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus
bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai
norma hukum, norma susila, norma moral, norma sosial, dan norma agama.
5. Pendekatan
Keagamaan. Untuk mata pelajaran umum, sangat berkepentingan dengan pendekatan
keagamaan. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu tidak sekuler, tetapi
menyatu dengan nilai agama. Hal ini dapat membantu guru untuk memperkecil
kerdilnya jiwa agama di dalam diri siswa, yang pada akhirnya nilai-nilai agama
tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami, dihayati, dan
diamalkan.
6. Pendekatan
Kebermaknaan. Sebagai contoh, kegagalan penguasaan bahasa inggris oleh siswa,
salah satu sebabnya adalah kurang tepatnya pendekatan yang digunakan oleh guru.
Kegagalan tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena akan menjadi
masalah bagi siswa dalam setiap jenjang pendidikan yang dimasukinya. Salah satu
alternatif pemecahan masalah tersebut adalah pendekatan kebermaknaan. Konsep
penting yang menyadari pendekatan ini adalah bahasa merupakan alat untuk
mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosa
kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makna (gagasan,
pikiran, pendapat, dan perasaan).
BAB 12 METODE PEMBELAJARAN
Metode adalah cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Berikut ini disajikan beberapa
metode pembelajaran:
1. Metode
Kerja Kelompok. Suatu cara yang menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar
(setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai
tujuan pengajaran. Mereka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau
melaksanakan tugas.
2. Metode
Kerja Lapangan. Merupakan metode mengajar dengan mengaja k siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan
tidak hanya sekedar observasi , tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan.
3. Metode
Sumbang Saran. Suatu cara mengajar dengan mengutarakan suatu masalah ke kelas
oleh guru kemudian siswa menjawab mengumakakan pendapat atau jawaban dan
komentar sehingga masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.
4. Metode
Eksperimen. Siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan di kelas dan dievauasi oleh guru.
BAB 13 MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran adalah sebuah
alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Secara umum media
manfaat media pembelajaran adalah memperjelas penyajian suatu pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis;
mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra; penggunaan media
pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa;
dengan sifat unik pada siswajuga dengan lingkungan dan pengalaman yang
berbeda-beda, sedangkan kurikulum yang sama untuk setiap siswa, masalah ini
dapat diatasi dengan media pembelajaran dalam kemampuannya memberikan
perangsang yang sama, menyamakan pengalaman, dan menimbulkan presepsi yang
sama.
Media-media
yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran:
1. Media
Visual (gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta
dan globe, papan planel, dan papan buletin)
2. Media
Audio (radio, alat perekam magnetik)
3. Media
Proyeksi Diam (film bingkai, film rangkai,OHT, Opaque Projektor, mikrofis)
4. Media
Proyeksi Gerak dan Audio Visual (film gerak, fim gelang, program TV, dan video)
5. Multimedia
6. Benda