Senin, 13 Juni 2016

Tugas Resume Strategi Belajar dan Pembelajaran



Judul Buku: Strategi Belajar dan Pembelajaran
Pengarang:
1.      Dr. Sudi Lestari, M.Ed.
2.      Dini Amaliah, M.Pd.
3.      Ani Interdiana C.S, M.Pd.
4.      Nur Amega S, M.Pd.
Penerbit: Unindra Press
Dosen: Mohamad Nurjaman, M.Pd.
Nama Mahasiswa: Annisya Puspita
NPM: 201414500793
BAB 1 KONSEP STRATEGI BELAJAR & PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (a) Strategi pengorganisasian pembelajaran, yaitu mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan. (b) Strategi penyampaian pembelajaran, berfungsi menyampaikan isi pembelajaran kepada pebelajar dan menyediakan informasi yang diperlukan dalam pembelajaran, (c) Strategi pengelolaan pembelajaran, berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengeorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran.
Ada beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu: (a) Metode, merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata. (b) Pendekatan, merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. (c) Teknik, adalah cara yang digunakan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. (d) Taktik, adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.
Jenis-jenis strategi belajar dan pembelajaran
1.    Strategi Pembelajaran Ekspositori, adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi ini merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacer centered approach)
2.    Strategi Pembelajaran Inkuiri, peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi ini merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach).
3.    Pembelajaran Kontekstual, strategi ini bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pembelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi siswa tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari.
Beberapa prinsip-prinsip yang mesti dilakukan oleh pengajardalam memilih strategi pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut mesti berdasarkan pada pentetapan sebagai berikut: tujuan pembelajaran, aktivitas dan pengetahuan awal siswa, integritas bidang studi/pokok bahasan, alokasi waktu dan sarana penunjang, jumlah siswa, dan pengalaman dan kewibawaan pengajar.
BAB 2 HAKIKAT, CIRI & KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR
Bila hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat belajar mengajar adalah proses pembelajaran (interaksi) yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Ciri-ciri belajar mengajar yaitu: memiliki tujuanuntuk membentuk siswa dalam suatu perkembangan tertentu, ada suatu prosedur yang direncanakan, KBM ditandai dengan suatu penggarapan materi yang khusus, adanya aktivitas anak didik, guru berperan sebagai pembimbing, membutuhkan disiplin, ada batas waktu, dan evaluasi. Belajar mengajar mempunyai beberapa komponen diantaranya adalah tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber pelajaran, dan evaluasi.
BAB 3 KONSEP BELAJAR
            Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar merupakan wujud dari eksistensi manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sehingga terdapat delapan alasan kecenderungan mengapa manusia mau belajar, yaitu dorongan rasa ingin thu dalam dirinya untuk mengetahui sesuatu, keinginan untuk menguasai IPTEK sebagai tuntutan zaman, kebutuhan biologis sampai kebutuhan aktualisasi diri, melakukan penyempurnaan dari apa yang sudah diketahuinya, untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya, untuk mengembangkan potensi diri, untuk mencapai cita-cita, dan untuk mengisi waktu luang.
            Jika belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar, yaitu perubahan yang terjadi secara sadar, bersifat kontinyu dan fungsional, bersifat positif dan aktif, bukan bersifat sementara, bertujuan atau terarah, dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
            Dalam belajar, seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari suatu situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Aktivitas-aktivitas dalam belajar yaitu mendengarkan; memandang;  meraba, membau, dan mencicipi; menulis atau mencatat; membaca; membuat ikhtisar; mengamati tabel, diagram, dan bagan; menyusun peper; mengingat; berpikir; dan latihan atau praktek.
BAB 4 TEORI-TEORI BELAJAR
1.    Teori Deskriptif dan Preskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajan yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar.
2.    Teori Belajar Behavioristik. Belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami seseorang dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
3.    Teori Belajar Kognitivistik. Belajar adalah melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.
4.    Teori Belajar Konstruktivistik. Secara filosofis belajar adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
5.    Teori Belajar Humanistik. Proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri.
BAB 5 KONSEP PEMBELAJARAN
            Konsep pengajaran di sekolah kini berubah menjadi pembelajaran. Pembelajaran diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri maupun potensi yang ada di luar diri siswa sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu, istilah pembelajaran mengandung makna yang lebih luas dari pada mengajar, pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah, dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada disri seseorang.
            Perbedaan antara istilah “pengajaran” dan “pembelajaran:
No
Pengajaran
Pembelajaran
1.
Dilakasanakan oleh mereka yang beprofesi sebagai pengajar
Dilakasanakan oleh mereka yang dapat membuat orang belajar
2.
 Tujuannya menyampaikan informasi kepada si belajar
 Tujuannya  agar terjadi belajar pada diri siswa / si belajar
3.
 Merupakan salah satu penerapan strategi pembelajaran
 Merupakan cara untuk mengembangkan rencana yang terorganisir untuk keperluan belajar
4.
 Kegiatan belajar berlangsung bila ada guru/pengajar
Kegiatan belajar dapat berlangsung dengan atau tanpa hadirnya guru 
           
            Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam suatu perkembangan tertentu.
2.      Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode, dan teknik yang direncanakan dan desain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.      Fokus materi jelas, terarah, dan terencana dengan baik.
4.      Adanya aktivitas siswa
5.      Aktor guru yang cermat dan tepat
6.      Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa
7.      Limit waktu untuk mencapai tujuan pembeljaran
8.      Evaluasi
Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah memperoleh pengalaman belajar. Penguasaan kemampuan tersebut merupakan hasil belajar yang diinginkan.
BAB 6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES & HASIL BELAJAR
             Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar. Proses belajar yang terjadi secara abstrak, karena terjadi secara mental dan tidak dapat diamati. Oleh karena itu proses belajar hanya dapat diamati jika ada perubahan perilaku dari seseorang yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan perilaku tersebut bisa dalam hal kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi  proses dan hasil belajar adalah sebagai berikut:
1.      Psikologis: kecerdasan, bakat, minat, motivasi, perhatian, kematangan, kesiapan, dan sikap.
2.      Fisiologis: kondisi fisik dan kondisi panca indra
3.      Instrumental input: guru, kurikulum, sarana dan fasilitas, dan program
4.      Enviromental input: lingkungan alam dan lingkungan sosial
BAB 7 PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
            Prinsip-prinsip belajar dan implikasinya dalam pembelajaran:
1.      Perhatian dan motivasi: merupakan tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat.
2.      Keaktifan: kegiatan fisik (membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan, dsb) dan kegiatan psikis (menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah, membandingkan satu konsep dengan konsep lain, menyimpilkan hasil percobaan, dsb)
3.      Keterlibatan langsung / berpengalaman: siswa tidak sekedar aktif mendengar, mengamati, dan mengikuti, akan tetapi terlibat langsung di dalam melaksanakan suatu percobaan, peragaan atau mendemonstrasikan sesuatu.
BAB 8 GAYA BELAJAR
            Gaya belajar seseorang adalah cara yang paling mudah sebuah informasi masuk ke dalam otak orang tersebut. Artinya apabila kita mengetahui kecenderungan kecerdasan seseorang dari multiple intelligences-nya, maka kita akan mengetahui gaya belajar seseorang tersebut.
1.      Gaya Belajar Visual
Karakteristik anak visual yaitu bicara agak cepat, mementingkan penampilan berpakaian/presentasi, tidak mudah terganggu dalam keributan, mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar, lebih suka membaca dari pada dibacakan, dll.
Metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih dititikberatkan pada peragaan/media, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa, atau menggambarkannya di papan tulis.
2.      Gaya Belajar Auditori
Karakteristik anak auditori yaitu saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri, penampilan rapi, mudah terganggu oleh keributan, belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat, dll.
Untuk mempermudah proses belajar siswa perlu menggunakan beberpa strategi yaitu ajak anak untuk berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas  maupun di dalam keluarga, gunakan musik untuk mengajarkan anak, dan biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset serta dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3.      Gaya Belajar Kinestetik
Karakteristik anak kinestetik yaitu berbicara perlahan, belajar melalui memanipulasi dan praktik, menghafal melalui berjalan dan melihat, menggunakan jari petunjuk ketika membaca, dll.
Strategi untuk mempermudah proses belajar siswa adalah jangan paksakan anak untuk belajar berjam-jam, ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya, gunakan warna terang untuk mengingat hal-hal penting dalam bacaannya.
BAB 9 MOTIVASI BELAJAR
            Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan dengan menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan apa yang diinginkan. Motivasi dibedakan atas motivasi intrinsik yaitu motivasi dari dalam diri individu karena terdapatnya tanggung jawab internal pada diri manusia itu, dan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar individu, hal ini banyak dilakukan di sekolah dan di masyarakat misalnya memberi hadiah dan hukuman untuk meningkatkan kegiatan belajar.
            Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang sangat tinggi, ini dapat melalui proses belajar mengajar di kelas, seperti tertarik kepada guru, tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan, ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain, dsb. Fungsi motivasi dalam belajar adalah untuk mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatannya, dan menyeleksi perbuatannya.
BAB 10 MASALAH-MASALAH BELAJAR
            Masalah-masalah internal belajar:
1.    Sikap terhadap belajar
2.    Motivasi belajar
3.    Konsentrasi belajar
4.    Mengolah bahan belajar
5.    Menyimpan perolehan hasil belajar
6.    Menggali hasil belajar yang tersimpan
7.    Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar
8.    Rasa percaya diri siswa
9.    Intelegensi dan keberhasilan siswa
10.    Kebiasaan belajar
11.    Cita-cita siswa
       Masalah-masalah eksternal belajar:
1.    Guru sebagai pembina siswa belajar
2.    Prasarana dan sarana pembelajaran
3.    Kebijakan penilaian
4.    Lingkungan sosial siswa di sekolah
5.    Kurikulum sekolah
Cara menentukan masalah-masalah belajar adalah melalui pengamatan perilaku belajar pada siswa, analisis hasil belajar, tes hasil belajar, prognosis, terapi atau bantuan khusus, dan tindal lanjut atau follow up.
BAB 11 BERBAGAI PENDEKATAN DALAM BELAJAR MENGAJAR
            Dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana. Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam memecahkan berbagai masalah dalam KBM. Uraian pendekatan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Pendekatan Individual. Pendekatan ini berorientasai pada aspek perbedaan individual baikberdasarkan kompetisi, minat, perhatian ataupun yang lain. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan pembelajaran yang optimal bagi siswa berdasarkan konsep pembelajaran tugas atau mastery learning.
2.      Pendekatan Kelompok. Pendekatan kelompok diperlukan dan digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerjasama dalam kelompok sehingga menyadari bahwa dirinya mempunyai kekurangan dan kelebihan. Persaingan yang positif pun terjadi di kelas dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar yang optimal sehingga peserta didik menjadi aktif, kreatuf, dan mandiri.
3.      Pendekatan Bervariasi. Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik yang bervariasi maka membutuhkan pendekatan yang bervariasi pula. Misalnya, anak didik yang tidak disiplin dan anak didik yang suka berbicara akan berbeda pemecahannya dan menghendaki pendekatan yang berbeda-beda pula.
4.      Pendekatan Edukatif. Pendekata yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif. Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma moral, norma sosial, dan norma agama.
5.      Pendekatan Keagamaan. Untuk mata pelajaran umum, sangat berkepentingan dengan pendekatan keagamaan. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai agama. Hal ini dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama di dalam diri siswa, yang pada akhirnya nilai-nilai agama tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami, dihayati, dan diamalkan.
6.      Pendekatan Kebermaknaan. Sebagai contoh, kegagalan penguasaan bahasa inggris oleh siswa, salah satu sebabnya adalah kurang tepatnya pendekatan yang digunakan oleh guru. Kegagalan tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena akan menjadi masalah bagi siswa dalam setiap jenjang pendidikan yang dimasukinya. Salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut adalah pendekatan kebermaknaan. Konsep penting yang menyadari pendekatan ini adalah bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosa kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makna (gagasan, pikiran, pendapat, dan perasaan).
BAB 12 METODE PEMBELAJARAN
            Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Berikut ini disajikan beberapa metode pembelajaran:
1.      Metode Kerja Kelompok. Suatu cara yang menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Mereka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas.
2.      Metode Kerja Lapangan. Merupakan metode mengajar dengan mengaja      k siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi , tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan.
3.      Metode Sumbang Saran. Suatu cara mengajar dengan mengutarakan suatu masalah ke kelas oleh guru kemudian siswa menjawab mengumakakan pendapat atau jawaban dan komentar sehingga masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.
4.      Metode Eksperimen. Siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan di kelas dan dievauasi oleh guru.
BAB 13 MEDIA PEMBELAJARAN
            Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Secara umum media manfaat media pembelajaran adalah memperjelas penyajian suatu  pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis; mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra; penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa; dengan sifat unik pada siswajuga dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda-beda, sedangkan kurikulum yang sama untuk setiap siswa, masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran dalam kemampuannya memberikan perangsang yang sama, menyamakan pengalaman, dan menimbulkan presepsi yang sama.
Media-media yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran:
1.      Media Visual (gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan planel, dan papan buletin)
2.      Media Audio (radio, alat perekam magnetik)
3.      Media Proyeksi Diam (film bingkai, film rangkai,OHT, Opaque Projektor, mikrofis)
4.      Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual (film gerak, fim gelang, program TV, dan video)
5.      Multimedia
6.      Benda